Sintetik adalah sebuah ciptaan manusia dengan proses yang terkendali, sehingga dapat memiliki komposisi kimia, dan propertis yang sama dengan aslinya (natural). Sintetik Opal pertama kali ditemukan oleh Pierre Gilson, Sr di Perancis pada tahun 1974 dan sekarang sudah cukup banyak perusahaan-perusahaan seperti Chatam, Kyocera/Inamori, bahkan ada perusahaan dari Rusia yang sudah mampu menciptakannya.
Proses ini dapat menghasilkan sintetik Opal dalam berbagai macam warna, mulai dari yang berwarna putih sampai hitam dengan tingkat transparansi mulai dari transparant (tembus cahaya/kristal) sampai Opaque (tidak tembus cahaya). Ketika Natural Opal membutuhkan jutaan tahun untuk dapat terbentuk dalam Bumi, sedangkan proses sintetik ini hanya membutuhkan sekitar 12-14 bulan untuk dapat terbentuk.
Proses ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang melibatkan pemurnian bahan kimia dengan fraksional distilasi. Bersifat suatu konsolidasi proses yang cukup rumit dari beberapa bahan kimia di bawah tekanan air yang tinggi. Hasilnya adalah terciptanya mikroskopis ‘bola’ Cristobolite silika (SiO2) dengan ukuran yang seragam. Hal ini menetap selama lebih dari setahun dalam larutan dengan tingkat tekanan dan keasaman yang terkontrol. Kemudian, tekanan hidrostatik digunakan untuk mengkonsolidasikan mikrosfer dari fase cair ke fase padat, sehingga bahan Opal sintetik ini dapat dilakukan pemotongan maupun pemolesan setelahnya.
Dengan ‘bola silikon’ rapih berbaris dalam formasi garis lurus, sama seperti alaminya, dapat memiliki efek yang menghasilkan kisi-kisi difraksi cahaya ke dalam warna spektral atau pembiasan. ‘Bola silikon’ kemudian dikelilingi oleh bahan yang cukup kuat untuk dapat bertahan dalam proses pemotongan dan pemolesan nantinya. Perlu dicatat bahwa selain bahan silikon dapat juga digunakan untuk menciptakan ini, namun hanya dengan bahan silikon saja ciptaan ini dapat disebut sebagai Sintetik Opal.
Untuk memisahkan antara natural dan sintetiknya menjadi sebuah tantangan khusus bagi seorang pemula. Salah satu kunci terpenting dalam memisahkan ialah pola play of color (kembang) mereka. Meskipun dimungkinkan untuk menemukan Opal alami dengan pola yang teratur, namun bersifat langka. Sebaliknya, Opal sintetik yang dibuat di dalam laboratorium akan hampir selalu memiliki pola play of color (kembang) yang teratur, tinggal bagaimana cara pemotongannya, ada yang melakukannya secara vertikal maupun horizontal dari bahan sintetiknya.
Pola play of color (kembang) yang terdapat di sintetik biasa disebut dengan snakeskin , lizard skin, dan ada juga yang menyebutnya dengan chicken wire, seperti pola jaring yang terbuat dari kawat.
Dibawah ini kami lampirkan beberapa contoh pola yang terdapat di sintetik Opal.
Zoom in
Terima kasih
Jesse Taslim
Refrensi: GIA (Gemological Institute of America), Manning International, Robert James FGA, Opal Passion, Piere Gilson, Anthony Smallwood and Anderson Heaffrie.
Fotografi: Ardina Landas, Jesse Taslim & Google
This real the best for the gemology
Thanks Sir, best regards.
Terima kasih sharing nya. Sukses selalu Pak Jesse.
Sama sama pak, sukses juga untuk anda dan keluarga.
Om, boleh tnya ya..
Menguji kekerasan batu dg mnggunakan alat uji thermal sperti gemlogis pistachio, dll. Prtanyaan sya, kenapa ntuk emerald dan kyanite itu kok ada yg aneh ya. Kyanite sperti d’ketahui, kekerasannya hnya skitar 5-7 mohs tp knapa saat mnggunakan alat trsebut bisa mncapai tingkat kekerasan dr ruby/sapphire, pdahal mineral corondum brd d angka 9 skala mohs?? Demikian jg dg emerald, pd skala mohs kisaran 7,5-8, tp pd alat itu brada d’belakang quartz yg punya tingkat kekerasan 7 skala mohs..?? Makasih..
Alat yang anda sebutkan hanya untuk memisahkan berlian dan sintetik moissanite, untuk batu lainnya di sarankan tidak menggunakan alat ini, terima kasih
is good artikel Thank you so much , Adwin
Terimakasih mas Jesse, artikel yang sangat membantu kita membedakan kembang natural opal dan syntetis
Terima kasih atas apresiasinya, artikel-artikel anda juga sangat membantu dunia batumulia Indonesia. salut!
Maaf pak boleh tanya.. ada istilah yg beredar “black opal solid aspal”.. apakah itu istilah umum yang diberikan untuk batu natural atau malah sebaliknya?
Saya baru dengar istilah tersebut pak, pasar bisa memberikan julukan apapun untuk batu mulianya, tinggal nanti gemolog yang menganalisanya. terima kasih
Salam…boleh sya bertanya soal batu yg punya nama pasaran kalimaya timor-timor (tim-tim), apakah betul termasuk dalam keluarga natural opal ataukah synthetic? tksh
Salam. Sejauh ini spesimen tersebut adalah Glass (manmade). Terima kasih