Kata Fosil berasal dari bahasa Latin yaitu fossus, yang secara harfiah berarti “yang telah di gali”. Fosil adalah sisa-sisa yang ter-awetkan dari jejak hewan, tumbuhan, dan organisme lainnya dari masa lalu.
Terdapat beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu antara lain:
1. Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras
2. Mengalami pengawetan
3. Terbebas dari bakteri pembusuk
4. Terjadi secara alamiah
5. Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit
6. Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu
Jenis-jenis Fosil
Berdasarkan cara pengawetannya, fosil dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Fosil yang tidak mengalami perubahan, yaitu semua bagian fosil bisa terawetkan dan tidak berubah baik bagian-bagian yang lunak maupun bagian-bagian yang keras dari fosil tersebut. Contohnya seperti fosil serangga yang terawetkan di dalam getah pohon (Amber) dan fosil mammoth yang terawetkan di dalam es di Siberia.
2. Fosil yang mengalami perubahan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
a. Permineralisasi, organisme zaman purbakala yang mulai terkubur, kisi-kisi atau celah tubuh organisme tersebut terisi oleh cairan dan gas (ketika masa hidupnya), namun ketika terkubur mulai terisi dengan air tanah yang kaya dengan mineral. Mineral endapan dari air tanah lalu menempati celah-celah kosong organisme tersebut.
b. Replacement (Penggantian), Yaitu fosil yang terawetkan karena mineral sekunder yang mengganti semua material fosil asli, sehingga bentuknya hampir sempurna seperti bentuk aslinya.
c. Rekristalisasi, Yaitu fosil yang terawetkan karena adanya perubahan di sebagian atau seluruh material fosil akibat tekanan dan suhu yang sangat tinggi, sehingga molekul-molekul dari tubuh fosil (non-kristalin) akan mengikat agregat tubuh fosil itu sendiri menjadi kristalin.
3. Fosil yang berupa fragmen
Yaitu fosil yang berupa fragmen dalam batuan sedimen yang dapat berubah ataupun tidak dapat berubah.
4. Fosil yang berupa jejak atau bekas
Fosil tidak hanya dianggap sebagai sisa oganisme tetapi juga termasuk dengan adanya jejak organisme sebagai bukti adanya kehidupan. Dalam hal ini, jejak dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
a. “Mold”, “Cast”, dan “Imprit”
“Mold” adalah bekas organisme yang berupa cetakan dari fosil, kalau yang tercetak adalah bagian luar disebut Eksternal Mold sedangkan jika yang tercetak bagian dalam disebut Internal Mold.
“Cast” adalah Mold yang terisi mineral sekunder membentuk jiplakan fosil aslinya secara kasar, bagian luar disebut Eksternal Cast sedangkan bagian dalam disebut Internal Cast.
“Imprint” adalah jejak dimana suatu organisme terjebak di dalam sedimen halus tapi kemudian organisme tersebut dapat meloloskan diri.
b. “Track”, “Trail” dan “Burrow”
“Track” merupakan jejak perpindahan organisme di atas permukaan sedimen-sedimen lunak yang berupa tapak (penampakan kasar).
“Trail” merupakan jejak perpindahan organisme di atas permukaan sedimen-sedimen lunak yang berupa seretan (penampakan halus).
“ Burrow” adalah jejak yang berupa sisa penggalian lubang suatu organisme.
c. “Coprolite”
Coprolite adalah jejak berupa berupa kotoran hewan yang telah terfosilkan. Kotoran ini dapat digunakan untuk mengetahui tempat hidupnya, makanannya, dan ukuran relatifnya.
d. Fosil Kimia
Fosil kimia merupakan jejak asam organik yang tersimpan didalam batuan prakambium. Zat asam organik ini berasal dari organisme yang terserap oleh batuan tersebut sehingga dapat ditemukan sebuah bukti kehidupan.
Unsur-unsur seperti mangan, besi, dan tembaga di air/ lumpur selama proses fosilisasi memberikan organisme berbagai rentang warna.
Daftar unsur dan warna warna yang terkait:
Karbon – hitam
Cobalt – hijau / biru
Kromium – hijau / biru
Tembaga – hijau / biru
Oksida besi – merah, coklat dan kuning
Mangan – pink / orange
Mangan oksida – kehitaman / kuning
Sebagian dari jenis-jenis fosil yang disebutkan diatas memang termasuk di wilayah gemologi, contohnya seperti fosil yang terdapat di dalam Amber, Coral yang bisa ‘terselimuti’ dengan beberapa mineral (Chalcedony, Opal, dan lainnya), Kayu yang ‘terselimuti’ dengan Chalcedony dan Opal, buah-buahan yang ‘terselimuti’ dengan lumpur/tanah, bahkan sebuah tumbuhan yang bisa terdapat di dalam sebuah mineral yang sudah mengkristal, dan banyak contoh lainnya, yang akan kami tambahkan satu persatu di dalam artikel ini contohnya.
INSECT in AMBER
FOSSILIZED CORAL (CHALCEDONY)
FOSSILIZED/PETRIFIED WOOD CHALCEDONY
FOSSILIZED SEA URCHIN
FOSSILIZED CORAL OPAL
Terima kasih
(Jesse Taslim & Mingma Sherpa)
Gambar: GRI-Lab & Google
Fotografer: Wisnu, Deny & Ashari Odon
Terimakasih sdh berbagi pengetahuan, sangat berguna utk menambah wawasan sy sbg pengrajin batu mulia. ditunggu artikel berikutnya.
terima kasih
nice info
terima kasih
sangat bermanfaat…
terima kasih GRI…
sama sama pak.
apakah batu sisik ular dari Jhipen Madura termasuk jenis fossil ya? terutama yg pinecone fossil, mirip banget
Iya pak, maksudnya sama. terima kasih
Jadi pak, nama geologi dari batu sisik ular jhipen itu apa pak?
fossilized pine cone
terima kasih infonya pak.. bisa minta request info ttg akik dari sumbar (solar solok) pak. kebetulan lagi naik daun? ada yg bilang itu smoky quartz, tapi ada yg bilang itu natural obsidian… kalau berkenan ulasannya pak, thaks
baik pak.
Nambah pengetahuan banget….
Numpang share ya Om Jesse Taslim
Thx
silahkan. terima kasih
Reblogged this on Blognya Pemula.
Klu menurut Bang Taslim..Sisik Ular Jhipen Madura..lebih specifikperkiraannya dari fosil apa..??..sepertinya koq mirip telur ikan..??..mohon penjelasannya Bang..Tks…
fossilized pine cone, sisi kosongnya terisi dengan lumpur/tanah atau bisa dengan lainnya pak, sehingga berat jenisnya bisa berbeda beda. terima kasih
Terimakasih sharingnya pak,
Mau tanya tentang sumber warna chalcedony di indonesia,
1. Red rafflesia, sumber warnanya bisa dari oksidasi besi?
2. Biru/purple baturaja, sumber warnanya bisa dari cobalt/kromium/tembaga pak?
terimakasih,
sukses selalu
Selamat malam,
1.Untuk Carnelian: oksidasi besi
2.Untuk warna biru/purple: besi
Sumber:Gemstones of the world
Terima kasih
Tergerak untuk menambahkan artikel diatas. Semoga bermanfaat.
AMMONITE
Variasi Warna : Coklat, Putih, Hitam,
Kadar Transparasi :
Translusan hingga Opak
Luster : Vitreous, Waxy, Pearly
Index Bias : 1.52. 1.68
Kadar Keras : 4.5 – 5.5 SkalaMohs.
Berat Jenis : 2.6 – 2.85
gr/cm3
Formula Kimia : CaCo3 Sistem Kristal : Orthoromik
Tahun ditemukan : Pra Sejarah
Wilayah Penghasil : USA,
Kanada.
Amonite adalah sebuah batu permata mirip seperti opal.
Amonite banyak ditemukan terutama di sepanjang lereng timur Pegunungan Rocky
Amerika Utara. Amonite
terbuat dari kerang Amon
yang menjadi fosil 71 juta
tahun yang lalu. Pada tahun 1981, ammonite diberikan status batu permata resmi oleh Konfederasi Perhiasan
Dunia dan pada tahun yang sama pertambangan
komersial ammonite dimulai.
Amonite ditetapkan batu
permata resmi Provinsi
Alberta pada tahun 2004 dan batu permata resmi Kota Lethbridge pada tahun 2007.
Ammonite juga dikenal
sebagai Aapoak, Amon,
Amolite, Calcentine, dan
Korite. Dan Korite adalah
nama dagang yang diberikan kepada Amollite oleh perusahaan Alberta
Sumber :
pusakadunia.com/blog/khasiat-batu-permata-ammonite/
Terima kasih.
izin share kang sungguh bermandaaf bagi pecinta akik khususnya yg berada di dalam negri ini
silahkan. Terima kasih
Info yang bagus sekali, nambah pengetahuan.. Izin Copas…
silahkan pak, terima kasih.
mohon maaf sebelumnya pak,sekedar ralat saja,SISIK ULAR JHIPEN bukan dr fosil pinecone,tetapi memang dr fosil telur ikan!untuk lebih jelasnya jika bapak berkenan turun ke TKP,maka jelas terlihat bahwa di sekeliling tempat penemuan rough sisik ular,banyak potongan2 fosil tulang ikan purba,sebab tambang rough sisik ular menyerupai terumbu karang.
Baik pak, terima kasih atas perhatian dan undagannya, semoga bisa secepatnya saya mampir kesana. Terima kasih